Museum milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan mangkrak cukup lama. Sejak dibangun Tahun 2018, gedung belum pernah difungsikan. Pihak terkait berencana segera menempati museum di sebelah Kantor Dinas Pendidikan Lamongan tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan Siti Rubikah menjelaskan, tahun ini ada agenda penataan kawasan. Karena lama mangkrak, membuat bangunan kurang terawat dan banyak tumbuhan liar. Rencananya dalam waktu dekat akan dibersihkan lebih dulu, agar lebih rapi dan bisa segera ditempati.

‘’Rencananya tahun ini akan kita tempati secara bertahap,’’ tutur Rubikah.

Ada beberapa alasan Disparbud Lamongan tak kunjung mengoperasikan bangunan yang menelan anggaran ratusan juta ini. Rubikah mengklaim, bangunan belum selesai tapi anggarannya digunakan untuk penanganan Covid-19 dua tahun lalu.

Sedangkan, tahun lalu baru dilakukan perbaikan plafon. Kekurangannya berupa pengurukan atau pemerataan di sekitar panggung dan sarana prasarana. Seperti sudut baca, toilet, tempat duduk, dan beberapa etalase di dalam ruangan.

Rubikah mengatakan, bangunan museum ini konsepnya indoor dan outdoor. Namun, diakuinya, sementara waktu akan dimaksimalkan dengan anggaran yang tersedia. Minimal bangunan ini bisa mengakomodir barang yang disimpan dinas, supaya perawatannya lebih maksimal lagi. Sebab, lanjut dia, yang terpenting nanti yakni pembangunan pagar agar fasilitas museum lebih aman.

‘’Kita ada petugas tapi tetap nanti dilengkapi pagar untuk menambah keamanan,” ucapnya.

Namun, Rubikah enggan menyebutkan besaran anggaran yang disiapkan untuk menyelesaikan perbaikan museum bekas lahan TPS Jetis itu. Dia hanya mengatakan, museum akan ditempati secepatnya.

Kekurangan fasilitas dan bangunannya akan dicukupi bertahap. Sehingga, nantinya museum bisa difungsikan lebih dulu. Tujuannya sebagai sarana pembelajaran benda peninggalan bersejarah oleh masyarakat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini