Kemasan serba jadul (jaman dulu) tersaji dalam Lamongan Tempo Doeloe yang digelar di Lapangan Gajah Mada, Lamongan mulai Kamis, 8 – 10 juni 2023 mendatang,
Kegiatan ini diikuti sebanyak 114 stan yakni 64 stan dari OPD, kecamatan, BUMD, BUMN dan swasta, serta 50 stan UMKM.
Yuronur effendi selaku Bupati lamongan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk hadir dan memeriahkan acara lamongan tempo dulu ini agar masyarakat bisa menikmati berbagai sajian hiburan dan olahan makanan tempo dulu,
“Mari ikut dan meriahkan lamongan tampo doeloe ini, terkhusus masyarakat kabupaten lamongan, pastinya banyak jajanan dan hiburan menarik yang tersedia” kamis 8/06
Dalam acara ini Semua peserta bersaing tampil sejadul mungkin. Ini terlihat dari stannya yang dibuat mirip rumah berdinding gedek, gebyok, hingga bangunan ala arsitektur Belanda.
Penghuninya pun menyesuaikan stan. Ada yang hanya mengenakan kaus oblong berkalung sarung dan bercelana hitam atau hanya bersarung. Di bangunan Belanda tentu penghuninya berpakaian sinyo dan noni Belanda.
Bupati lamongan juga menambahkan bahwa homogennya budaya yang disuguhkan menunjukkan gambaran bahwa Lamongan sudah megilan sejak zaman dulu. Semua itu bisa dilihat dari gambaran kejayaan masa lampau, dengan berbagai peninggalan bersejarah dan adat istiadat yang masih kental di Lamongan.
’’Kita memiliki banyak budaya, makanan khas, dan juga kesenian yang perlu dilestarikan. Kemudian hadirnya LTD ini mudah-mudahan bisa membangkitkan perekonomian masyarakat dan bisa menjadi sarana edukasi dan rekreasi untuk masyarakat Lamongan,” sahutnya
Aroma Lamongan Tempo Doloe juga dilengkapi dengan sajian makanan atau jajanan desa. Seperti serabi, getuk, rangen, klepon, dan cenil atau klanting.