Presiden RI Joko Widodo bersama para pemimpin negara G20, organisasi internasional, dan undangan lainnya melakukan peninjauan ke Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Kota Denpasar, Bali, Rabu (16/11) pagi. Peninjauan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Konferensi Tingkat Tingkat (KTT) G20 di bawah presidensi Indonesia.

Para tamu undangan disambut oleh Presiden Jokowi sejak pukul 09.30 WITA. Setelah penyambutan, para pemimpin diajak berkeliling di area Tahura Ngurah Rai.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi penanaman mangrove bersama di area bangunan kayu yang berbentuk elips. Penanaman mangrove bersama ini merupakan momen bersejarah sejalan dengan visi G20 untuk pulih bersama, pulih lebih kuat, dan juga menandakan komitmen bersama para pemimpin dunia untuk mengatasi perubahan iklim serta memulihkan dan melestarikan lingkungan.

Tidak hanya sebagai rumah bagi kekayaan keanekaragaman hayati, Tahura Ngurah Rai Bali juga menampung sejumlah situs penting agama dan budaya. Selain itu, terdapat juga sebuah konservasi air yang disebut Beji.

Indonesia sendiri memiliki 23 persen dari total kawasan manggrove di dunia mangrove terbesar di dunia yaitu sekitar 3,36 juta hektare dengan 157 spesies mangrove di seluruh negeri.

Presiden juga menjelaskan bahwa Tahura Ngurah Rai merupakan sebuah contoh kesuksesan restorasi ekosistem mangrove yang dilakukan pemerintah Indonesia. Kawasan seluas 1.300 hektare tersebut sebelumnya merupakan area tambak ikan yang terabrasi, namun kini sudah berhasil berubah menjadi rumah bagi 33 spesies mangrove dan 300 fauna.

“Sebagai negara pemilik hutan mangrove yang terluas di dunia yaitu 3,3 juta hektare hutan mangrove kita, Indonesia ingin berkontribusi kepada perubahan iklim, terhadap perubahan iklim,” ungkap Presiden.

Para pemimpin negara-negara G20 pun mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam transisi energi hijau dan mengatasi perubahan iklim. Presiden menyebut bahwa Indonesia akan menambah hutan mangrove serupa di 33 lokasi pada tahun 2023 mendatang.

“Saya kira itu yang menginspirasi para pemimpin hal-hal yang konkret yang dilakukan baik dalam transisi energi hijau maupun dalam ekonomi hijau terhadap perubahan iklim,” ucap Presiden.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Gubernur Bali I Wayan Koster.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini