Okupansi hotel di penghujung Tahun 2022 belum mengalami peningkatan signifikan. FO Supervisor TKBR Lamongan Bagus Budi Riyanto mengatakan, persentase kunjungan sekitar 72 persen dari total kamar yang tersedia.

Menurut Bagus, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kunjungan belum bisa seratus persen. Salah satunya kekhawatiran masyarakat dari luar daerah terkait pemberlakuan PPKM dari pemerintah dan pertimbangan harga.

‘’Memang pergantian tahun kemarin harga naik dua kali lipat, karena fasilitas yang disiapkan juga berbeda,” tuturnya.

Dia mengatakan, untuk kunjungan hotel masih naik turun. Namun, diakuinya, terbantu dengan adanya long stay dari beberapa perusahaan sehingga operasional tetap aman.

‘’Kita ada dua perusahaan yang masih long stay di sini, sehingga cukup membantu,” imbuhnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Siti Rubikah mengakui, okupansi hotel selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) lalu, peningkatannya belum signifikan.

Namun, pihaknya terus mendorong melalui beberapa even, agar bisa mendongkrak kunjungan hotel.

‘’Kita sinkronkan dengan even untuk menarik kunjungan hotel, baik di wilayah kota maupun pantura,” ucapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini