Prameswara FM- Industri perfilman Indonesia kembali mencatatkan tinta emas. Film animasi produksi dalam negeri, “Jumbo,” berhasil mencuri perhatian publik dan memecahkan rekor yang fantastis. Data terbaru menunjukkan, hingga hari ke-19 penayangannya, “Jumbo” sukses meraup pendapatan lebih dari 8 juta dolar AS, melampaui film animasi terlaris Asia Tenggara sebelumnya, “Mechamato Movie” (Malaysia, 2022). Lebih mencengangkan lagi, “Jumbo” kini resmi menjadi film animasi terlaris sepanjang masa di Indonesia dengan jumlah penonton yang menembus angka 8 juta, mengungguli rekor yang sebelumnya dipegang oleh “Frozen 2.”
Fenomena “Jumbo” ini tentu menimbulkan pertanyaan: apa yang menjadi kunci kesuksesannya?
Dr. Muhammad Bahruddin, akademisi Film dan Media dari Universitas Dinamika STIKOM Surabaya, menilai bahwa pencapaian ini menunjukkan potensi besar film animasi Indonesia untuk bersaing di kancah internasional.
Di tengah dominasi genre drama (49,5%) dan horor (30,5%) dalam 285 judul film nasional yang dirilis sepanjang tahun 2024 (data validnews.id), keberhasilan “Jumbo” menjadi angin segar. Namun, popularitas genre horor yang masih tinggi di Indonesia turut memunculkan refleksi mengenai kualitas sumber daya manusia dan preferensi tontonan masyarakat.
Puji Karyanto, pemerhati seni dan budaya Universitas Airlangga Surabaya, menekankan pentingnya film Indonesia untuk tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga memberikan tuntunan yang positif bagi masyarakat. Tantangan bagi sineas adalah bagaimana mengemas tontonan yang menarik namun tetap sarat akan nilai dan edukasi.
Keberhasilan “Jumbo” diharapkan menjadi inspirasi bagi industri film nasional untuk terus menghasilkan karya-karya berkualitas yang tidak hanya berjaya di box office, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perkembangan intelektual dan budaya bangsa.
“Jumbo” membuktikan: film Indonesia mampu mendunia dan menginspirasi. Pertanyaannya, akankah kesuksesan ini menjadi awal dari era kebangkitan film berkualitas yang tak hanya menghibur, tapi juga memberdayakan? Waktu akan menjawab.
