Setelah sebelumnya mengeksplorasi Jalur Rempah, Ditjen Kebudayaan, Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan Pameran dan Festival Kopi Togetherness yang juga menjadi kick-off dari kerja sama bilateral Indonesia dan Qatar. Sepanjang 2023, Indonesia menjadi negara mitra penyelenggaraan Qatar Year of Culture.
Dalam perhelatan tersebut, Indonesia dan Qatar akan saling mempromosikan kekayaan budaya masing-masing negara. Berbagai kekayaan budaya Indonesia akan dipamerkan di Qatar dan sebaliknya kekayaan budaya Qatar akan dipamerkan di berbagai event kebudayaan di Indonesia.
Kedua negara sepakat mengangkat Kopi sebagai tema besar. Budaya Kopi di Indonesia akan dipamerkan selama enam bulan di Museum Nasional Qatar dengan berbagai event penyerta.
Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid, menyampaikan pameran ini disiapkan untuk tahun depan nanti dibawa ke Qatar, karena kita di Qatar akan ada pasar Indonesia, Year of Culture, satu tahun penuh.
“Pameran itu kira-kira akan diadakan sekitar 6 bulan, enam bulan kita akan ada pameran di sana, menghadirkan apa yang disajikan di sini, mungkin dengan berbagai modifikasi nantinya, tentunya bekerja sama dengan pihak Qatar untuk tampil di Qatar,“ kata Hilmar Farid dalam pembukaan Pameran Kopi di Museum Nasional, Jakarta, Jumat (18/11/2022).
Ditambahkan oleh Hilmar, tanaman Kopi di Indonesia juga memiliki fungsi sebagai penghasil oksigen juga berperan dalam menjaga lingkungan dengan proses pertanian yang berkelanjutan, sehingga Kopi bagi Hilmar bukan hanya sebagai komoditas belaka. Selain itu, melalui pameran ini juga diharapkan dapat mengangkat harkat dan martabat petani kopi dan seluruh penggiat kopi yang menggantungkan hidupnya dari kopi.
Pameran “Kopi Togetherness’ dibagai 5 subtema: Kopi Bumi, Kultur Kopi, Kopi Kini, Kopi Kita, dan Kopi Merdeka. Ke-empat subtema ini dihadirkan dalam rangkaian karya instalasi oleh 6 komunitas/kolektifseniman yang diundang khusus untuk merespon tema ’Kopi Togetherness’, yaitu duo musisi elektronik Bottlesmoker, komunitas graffiti dan street art Mahavisual (featuring Stereoflow, Alphabad.xyz, Popo Mangu, Yessiow, dan Gardu House), kolektif arsitektur Ugahari, jejaring penggambar (sketchers) nusantara Indonesia Sketchers, jejaring aktivis kopi Komunitas Jenama Kopi (featuring Smesta, Popsiklus, Gunagoni, Debbybyday, Koleksi Karta, Craft Denim, Seniman), dan kelompok perupa dan seni pertunjukan Paguyuban Gegerboyo.
Selanjutnya sub-tema ‘Kopi Merdeka’ menghadirkan serangkaian artefak dan arsip koleksi Museum Nasional Indonesia berkolaborasi dengan museum-museum serta pusat arsip dalam jejaring nasional-internasional Museum dan Cagar Budaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia.