Menjelang pergantian tahun, Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan atau dinkeswan lakukan pendataan ulang pada populasi ternak, khususnya pada sapi.
Hal tersebut dilakukan untuk cross check data populasi sapi semenjak adanya penyakit mulut dan kuku atau (PMK) yang melanda, selain itu karena dinamika populasi sapi sangat cepat dengan adanya jual beli ternak yang dilakukan oleh peternak, terlebih pasca Idhul Adha dan dibukanya pasar hewan kembali pada 2 bulan terakhir ini.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan Moch. Wahyudi mengatakan,pada tanggal 6-10 Desember lalu hanya melakukan vaksin dalam skala kecil karena sedang melakukan pendataan ulang terhadap ternak. serta Dilakukan pendataan ulang untuk cross check karena dinamika populasi sapi ini sangat cepat.
Wahyudi menyebut bahwa Dinkeswan tetap membuka pelayanan vaksin pada ternak meskipun dalam skala kecil.adapun persentase vaksinasi ternak yang telah dicapai Lamongan yaitu 70% dari 117 ribu populasi sapi saat ini. dan akan terus melakukan vaksin.
Pendataannya sendiri dilakukan oleh petugas wilayah yang pada Desember akhir 2022 ini akan memberikan estimasi jumlah. Sehingga tindak lanjut yang akan diambil ialah melakukan full team vaksinasi massal kembali pada Januari mendatang.
Wahyudi menambahkan, bahwa Dinkeswan Lamongan terus menggelar sosialisasi untuk meyakinkan masyarakat terkait wabah PMK bisa diatasi dengan vaksinasi.