Pembangunan fisik RSUD Brondong segera direalisasikan. Kepala Dinas Kesehatan Lamongan dr. Taufik Hidayat memastikan, pembebasan lahan sudah tuntas tahun lalu.
Sehingga, pembangunan fisik bisa dimulai. Rencananya tahun ini minimal bisa melayani rawat jalan, rawat inap, dan operasi.
‘’Tahun ini akan mulai pembangunan fisik. Untuk detail engineering design (DED) dituntaskan bersamaan dengan pembebasan lahan tahun lalu,” tutur Taufik, kemarin (5/1).
Menurut Taufik, terkait teknis masih menunggu proses. Namun, diakuinya, dimaksimalkan tahun ini, agar warga setempat bisa segera mendapatkan pelayanan. Sebab, sejauh ini pelayanan kesehatan di Brondong masih dibantu puskesmas dan pustu.
Dia mengatakan, pembangunan fisik rencananya dua lantai. Karena targetnya bisa secepatnya dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Kemudian untuk pengembangan akan dilakukan bertahap.
Pembangunan RSUD Brondong ini memanfaatkan lahan tegalan, sehingga fisiknya mulai dari nol. Karena itu, dia berharap ada dukungan dari masyarakat setempat, agar proses pembangunan berjalan lancar.
‘’Tujuan pemerintah mendekatkan pelayanan, sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh untuk rujukannya,” ucapnya.
Taufik menuturkan, terkait tenaga medis akan memanfaatkan yang ada. Yakni dari puskesmas dan rumah sakit pemerintah lain bisa membantu dengan diatur shift. Harapannya rumah sakit ini beroperasi dulu dalam meningkatkan indeks layanan kesehatan setempat.
Dia menjelaskan, pembangunan rumah sakit milik pemerintah ini membutuhkan lahan seluas 8 ribu meter. Sebelum digunakan, tentunya harus melalui uji pelayanan. Itu dilakukan untuk memastikan jika RS milik pemerintah sudah memenuhi standar pelayanan yang ditetapkan.
Sehingga dengan dibangunnya RS ini bisa menambah akses pemerataan, serta penyebaran jumlah sarana kesehatan bagi masyarakat.
‘’Semoga cita-cita untuk memiliki rumah sakit bisa segera terwujud dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah pantura,” harap Taufik.