Kebudayaan  merupakan  sebuah  warisan  turun-temurun  yang  harus  dijaga  dan dilestarikan  keberadaannya,  bukan  hanya kebudayaan  yang  bersifat  ritual  atau  upacara adat,   namun   juga   kebudayaan   yang   berbentuk   benda   atau   pengetahuan   lainnya. Kebudayaan Jawa merupakan salah satu kebudayaan yang kaya, bukan hanya ritual atau upacara  adat  dan  benda  saja, bahkan  terdapat  simbol  kebudayaan  kuno  yang  masih bertahan hingga saat ini, salah satunya adalah Keraton Surakarta Hadiningrat.

Keraton Kasunanan Surakarta yang menurut kepercayaan  masyarakat  Jawa sebagai ‘Pusering  Tanah  Jawi’ yang  berarti  titik  pusat dan  sumber kebudayaan Jawa ini terletak di Keluarahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Pusat Kota Solo, Surakarta.

Keraton ini didirikan melalui sebuah pembangunan yang dimulai sejak tahun 1743 sampai tahun 1745 dengan menggunakan bahan konstruksi kayu jati dari Alas Kethu dekat Kota Wonogiri. Luas wilayah keseluruhan keraton surakarta ini mencapai 147 hektar, yang meliputi seluruh area di dalam benteng Baluwarti, Alun-Alun Lor, Alun-Alun Kidul, Gapura Gladag, dan kompleks Masjid Agung Surakarta. Sementara luas dari Kedhaton atau inti keraton mencapai 15 hektar.

Pembangunan keraton ini dilatar belakangi oleh peristiwa konflik Geger Pecinan di Keraton Kartasura pada masa pemerintahan Paku Buwana II. Keraton ini resmi digunakan oleh Raja Solo (Susuhunan) pada tanggal 17 Februari 1745 dengan nama Keraton Surakarta Hadiningrat. Istana ini menjadi saksi bisu penyerahan kedaulatan Kerajaan Mataram oleh Pakubuwono II tahun 1749. Setelah Perjanjian Giyanti kemudian difungsikan sebagai Istana bagi Kasunanan Surakarta.

Sebagai komplek tempat tinggal Susuhunan dan rumah tangga istana, keraton ini masih berfungsi sebagaimana mestinya untuk menjalankan tradisi Kasunanan. untuk menjaga warisan budaya keraton, keraton ini memiliki objek wisata yang cukup terkenal yaitu Museum Keraton Surakarta Hadiningrat. Atas prakarsa KGPH Jatikusuma, salah satu putra Sunan Paku Buwana X yang menjabat sebagai Menteri Pariwisata, lahirlah sebuah Museum yang didirikan pada tahun 1963, museum ini menyimpan benda-benda peninggalan dari masa Paku Buwana II sampai XII.

Keraton Surakarta sendiri memiliki bangunan-bangunan penting didalamnya mulai dari Alun-alun Lor, Sanono Sumewa, Siti Hinggil Lor, Kemandhungan Lor, Bangunan Sri Manganti, Kedhaton, Kemagangan, kemudian Kemandhungan Kidul. Museum Surakarta ini letaknya tepat berada di setelah Sri Manganti.

Di dalam museum terdapat beberapa koleksi kerajaan mulai dari pusaka kuno yang digunakan oleh keluarga kerajaan, peralatan kesenian, kereta kencana zaman VOC, topi kebesaran Raja, dan sebagainya. Dari segi bangunan, museum yang merupakan bagian dari istana ini memiliki arsitektur Istana Jawa yang megah. Dilengkapi dengan balariung-balariung mewah, lapangan dan paviliun yang luas, serta tata letaknya menjadikan Keraton Surakarta Hadiningrat sebagai cagar budaya dengan estetika gaya Eropa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini