Sesering apa Anda melihat tumpukan sampah yang menyumbat parit atau sungai di sekitar tempat tinggal Anda? Berapa kali Anda kemudian memutuskan untuk membersihkannya? Bagi lima sekawan asal Kopo, Bandung, Jawa Barat berikut, hal itu rutin mereka lakukan lima hari seminggu.
Apa yang biasanya Anda lakukan dengan teman-teman Anda ketika berkumpul bersama? Makan-makan? Saling bertukar cerita? Itu tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan lima sekawan asal Bandung, Jawa Barat yang menjuluki diri dengan nama Pandawara. Namun, pada pertengahan tahun ini, mereka menambah satu agenda lagi di sela-sela waktu nongkrong, yaitu membersihkan sampah yang menyumbat saluran air di lingkungan mereka.
“Kita berkegiatan seperti itu tuh liburnya dua hari, lima hari full. Misal hari ini kita cari sungai-sungai yang kotor, nah besoknya kita terjun langsung,” kata Muhammad Rifqi Sa’dulloh, salah satu dari lima pemuda itu.
Pemicunya, mereka capek terus-menerus mengalami kebanjiran.
“Kita suka terdampak banjir. Bukan cuma di rumah Gilang, kadang di rumah saya pun terkena dampaknya kalau misalnya memang hujan deras. Daripada kita membersihkannya setelah banjir, gimana sih cara menanggulangi supaya tidak banjir?” ungkap Muchamad Ikhsan Destian, yang dua tahun lebih muda dibanding Rifqi. Rumah Gilang adalah basecamp geng mereka.
“Ya udah, mending kita terjun aja menanggulangi supaya tidak banjir, daripada kita lagi nongkrong asik-asik, kebanjiran mulu,” lanjut Ikhsan.“Beres-beres rumah lagi, beres-beres rumah lagi,” timpal Rifqi, menyeletuk.
Jenama tertarik pada mereka setelah video-video yang memperlihatkan mereka membersihkan rupa-rupa sampah di sungai hingga parit viral di TikTok melalui akun Pandawara Group, yang kini telah memiliki 1,2 juta pengikut dengan sedikitnya 26,7 juta likes. Dengan pilihan musik latar yang apik, pengambilan dan penyuntingan gambar yang baik, serta aksi yang nyentrik, video-video Pandawara dibanjiri ribuan komentar warganet yang kagum pada aksi mereka, meski terselip beberapa tanggapan sinis.